Resolusi yang dilakukan Agnes saat memasuki usianya yang ke-24 rupanya tidak berbeda dengan resolusi yang dilakukannya di tahun-tahun sebelumnya. “Aku ingin menjadi better me dan fokus aku bagaimana caranya menyenangkan hati Tuhan,” ujarnya mantap.
Agnes memang memfokuskan hidupnya untuk bisa menyenangkan hati Tuhan, bukan menyenangkan hati manusia. Yup, Agnes tak ingin berusaha untuk menyenangkan hati manusia. Sebab, hati manusia tidak bisa ditebak dan selalu berubah-ubah. Sementara hati Tuhan tidaklah demikian. “Minggu ini orang ngomong jelek soal kita, minggu depan bisa memuji kita, minggu depannya lagi bisa jelek-jelekin kita lagi. Pada saat kita lagi lemah, kita terganggu dengan hal itu.”
Berbeda bila Agnes berfokus untuk menyenangkan hati Tuhan. Dengan begitu, berarti Agnes menjalani hidup sesuai dengan perintah Tuhan. Apa yang diperbuat dan dipikirkannya akan ia tujukan untuk menyenangkan hati Tuhan. “Kalau aku fokus bagaimana menyenangkan hati Tuhan, aku memfokuskan pada apa yang Tuhan omong, bukan pada yang orang ngomong.”
Karena fokus pada apa yang Tuhan katakan, pelantun lagu Godai Aku Lagi ini selalu berkonsultasi pada Tuhan sebelum memutuskan sesuatu. “Aku selalu berusaha, semisal kalau aku mau melakukan sesuatu, aku bertanya dulu sama Tuhan.”
Agnes yakin, jika dirinya menuruti perkataan Tuhan, ia bisa menjalani hidup dengan tenang, tanpa diselimuti kekhawatiran. “Begitu kita tahu tindakan-tindakan kita menyenangkan hati Tuhan, kita enggak perlu khawatir karena this is the right thing to do. Ya, aku jadi lebih tenang, jadi lebih enak ngejalanin sesuatu apa pun dalam kehidupanku, baik itu pribadi maupun di karier. Pada akhirnya memang jadi lebih stabil dan matang,” sambung jemaat JPCC ini.
Satu lagi, dengan menyenangkan hati Tuhan, otomatis Agnes bisa memelihara fondasi imannya. Agnes mengaku dirinya membutuhkan fondasi iman yang kokoh. Ia sadar dirinya hanyalah manusia yang mudah terpengaruh pada hal duniawi. “Fondasi rumah saja harus kokoh, apalagi kita yang sangat gampang terpengaruh sama orang, bisa jatuh dalam cobaan! Kita perlu sekali fondasi yang kokoh. Dan buatku itu yang
harus jadi fokus aku, baik dalam hidup maupun karier.”
Sebagai publik figur, kini Agnes telah berhasil mewujudkan mimpi besarnya. Ia berharap apa yang diperbuatnya bisa menginspirasi orang lain untuk tidak takut bermimpi. Sebab menurutnya, semua berawal dari sebuah mimpi.
Sumber: Majalah Bahana, April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar